Pembangunan, apapun bentuknya, tujuan akhirnya adalah untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada rakyat. Agar pembangunan dapat berjalan lancar, efisien dan efektif maka perlu dukungan dari masyarakat, dalam bentuk adanya kesiapan mental dan intelektual serta kiprah seluruh anggota masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan. Untuk dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan pembangunan secara berkualitas, masyarakat memerlukan kemampuan atau kompetensi yang memadai (threshold competency). Namun pada kenyataannya tidak semua elemen masyarakat mampu berkontribusi secara aktif dalam pembangunan. Sebagian dari mereka memiliki keterbatasan, sehingga terlihat tidak berdaya. Oleh karenanya, kegiatan awal yang perlu dilakukan pada elemen masyarakat yang tidak berdaya ini adalah upaya membangun kapasitas mereka.
Terdapat empat tipe manusia yang perlu dipertimbangkan dalam membangun masyarakat, yaitu: 1) manusia yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk terlibat dalam pembangunan, 2) manusia yang memiliki kemauan namun tidak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam pembangunan, 3) manusia yang tidak memiliki kemauan tetapi memiliki kemampuan untuk terlibat dalam pembangunan, dan 4) manusia yang tidak memiliki kemauan dan tidak memiliki kemampuan untuk terlibat dalam pembangunan. Untuk tipe yang pertama, masyarakat sudah memiliki kesadaran akan pentingnya pembangunan bagi kesejahteraan seluruh bangsa, serta memiliki kapasitas diri yang memadai yang membuat mereka menjadi masyarakat atau kelompok yang kreatif dan inovatif. Kepada mereka pembangunan yang dilaksanakan lebih bersifat pada kegiatan pemberian dan pembagian wewenang berupa otonomi yang luas untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.
Pembangunan masyarakat pada kelompok ke 2, 3, dan 4, diarahkan pada upaya membangkitkan kemauan dan/atau kemampuan masyarakat, agar dapat secara aktif terlibat dalam kegiatan pembangunan. Upaya-upaya yang dilakukan merujuk pada usaha-usaha meningkatkan kekuatan spritual, politik, sosial dan ekonomi, bentuknya bisa bermacam-macam seperti pendampingan, penyuluhan, pelayanan, pendidikan, disertai dengan dukungan membangun aset material yang dipelukan sebagai sarana pencapaian keberdayaan masyarakat. Upaya ini merupakan kegiatan membangun rasa percaya diri masyarakat atas kapasitas yang dimilkinya.
Masyarakat membangun dapat dikatakan sebagai output dari membangun masyarakat. Masyarakat membangun adalah masyarakat yang telah terbangun kemauan dan kemampuannya serta berbagai aspek kehidupannya untuk kemudian membangun bangsa. Masyarakat yang telah berdaya atau terbangun adalah masyarakat yang telah menyadari pentingnya pembangunan sehingga memiliki komitmen terhadap terhadap keberhasilan pembangunan untuk kemudian secara konsisiten memberikan kontribusi demi tercapainya tujuan pembangunan. Masyarakat yang telah terbangun ini akan memiliki kreativitas dan berjiwa inovatif dan mampu menghadapi tantangan pembangunan dan mampu melihat peluang-peluang perbaikan serta memikirkan cara meraihnya serta mampu memberikan alternatif-alternatif pemecahan atas tantangan yang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar